Stigma Masih Melekat pada Penderita Epilepsi

Kamis, 29 Januari 2015 - 20:43 WIB
Stigma Masih Melekat pada Penderita Epilepsi
Stigma Masih Melekat pada Penderita Epilepsi
A A A
JAKARTA - Epilepsi sudah dikenal sejak lama, namun hingga kini masih banyak masalah yang melekat pada penyakit ini. Salah satu masalah epilepsi adalah stigma terhadap Orang Dengan Epilepsi (ODE) dan misperepsi terhadap penyakit kronis ini.

"Yayasan Epilepsi Indonesia (YEI) ingin membantu meningkatkan upaya-upaya penanggulangan epilepsi di Indonesia dengan usaha-usaha terutama pada aspek psikososial. Kami menyadari masih ada stigma dan mitos yang berkembang di masyarakat membuat ODE dikucilkan oleh lingkungan, dikeluarkan dari sekolah, karier dan kehidupan berumah tangga terhambat, sehingga dapat membuat mereka merasa tertekan dan depresi," papar ketua YEI dr. Irawaty Hawari, SpS di Hotel DoubleTree Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Banyak keluarga dari ODE menutupi keadaan yang dapat menyebabkan penanganan epilepsi menjadi tidak optimal. Agar ODE dapat hidup normal, epilepsi harus diobati dan dikendalikan.

"Terapi yang tepat terhadap ODE akan mengurangi gejala kekambuhan dan membantu mereka mencapai kualitas hidup yang baik. Terapi yang tepat akan mengurangi kecenderungan otak untuk mendapatkan bangkitan dengan cara mengurangi elektrik yang berlebihan atau mengurangi rangsangan yang diterima oleh neuron atau syaraf dalam otak," ujar dia.

Seseorang dapat dikatakan epilepsi jika mengalami kejang sebanyak dua kali atau lebih tanpa suatu penyebab yang jelas, dengan interval antara kejang lebih dari 24 jam.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4725 seconds (0.1#10.140)